SIDOARJO, 4 DESEMBER 2024 - Produsen sepeda lokal, PT Insera Sena, berhasil menembus pasar Amerika Serikat dengan ekspor e-bike perdana Polygon, Rabu (3/12/2024). Istimewanya, seluruh komponen e-bike (sepeda listrik) Polygon, mulai dari rangka hingga baterai, diproduksi di dalam negeri.
Founder PT Insera Sena, Soejanto Wijaya, mengungkapkan bahwa ekspor e-bike ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan. “Kami tidak hanya berhenti pada produksi sepeda, tetapi juga mengembangkan baterai lithium yang memiliki potensi besar di pasar internasional,” kata Soejanto.
Soejanto optimistis bahwa ekspor e-bike Polygon ke AS akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Ia menargetkan nilai ekspor dapat mencapai USD150 juta dalam lima tahun mendatang.
Soejanto menjelaskan bahwa nilai potensi global industri baterai untuk sepeda listrik saat ini berada di angka 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp796 miliar.
Hal ini juga merupakan langkah PT Insera Sena untuk hilirisasi komponen baterai sehingga ke depannya PT Insera Sena mampu memproduksi baterai yang tak hanya digunakan untuk e-bike tetapi juga mampu digunakan untuk sumber tenaga konvensional bagi masyarakat.
"Target kami pada 2029 kami mampu membangun pabrik battery-cell sendiri untuk memproduksi baterai yang tak hanya digunakan untuk e-bike tetapi juga bisa digunakan sebagai sumber tenaga bagi kehidupan masyarakat," terang Soejanto.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini PT Insera Sena melalui merek sepeda Polygon, lebih banyak ditujukan untuk pasar ekspor. Negara tujuan ekspor Polygon utamanya ke Amerika Serikat dengan komposisi 40 persen, negara-negara Eropa Sebanyak 40 persen, serta 20 persen untuk pasar dalam negeri.
Dengan keberhasilan Polygon menembus pasar AS, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan Kementerian Perdagangan sendiri tengah gencar mendorong ekspor produk dalam negeri. Selain mendukung langkah Polygon, pemerintah juga berupaya menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan internasional seperti Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Satu lagi adalah komitmen pemerintah memenuhi standar lingkungan internasional seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR). “Kami akan terus berupaya membuka akses pasar bagi produk-produk Indonesia di luar negeri,” tegas Budi.