
Menlo Park, 30 Januari 2025- Mark Zuckerberg, CEO Meta, membela investasi perusahaan sebesar $65 miliar dalam kecerdasan buatan (AI) setelah saham teknologi terguncang akibat kenaikan mendadak aplikasi AI Cina DeepSeek.
Dalam pertemuan dengan para investor pada minggu lalu, Zuckerberg mengakui bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari dari DeepSeek, namun masih terlalu dini untuk memiliki "pendapat yang benar-benar kuat" tentang apa arti aplikasi itu bagi masa depan AI
Zuckerberg yakin bahwa investasi Meta dalam AI akan tetap menjadi strategi yang tepat, meskipun munculnya DeepSeek telah menimbulkan ketidakpastian di pasar teknologi
"Jika ada yang perlu digarisbawahi, saya kira berita-berita terkini hanya memperkuat keyakinan kami bahwa ini adalah hal yang benar untuk menjadi fokus kami," ujarnya
Menurut Zuckerberg investasi $65 miliar akan digunakan Meta untuk memperluas infrastruktur AI nya, yang menurutnya sangat dibutuhkan dan masuk akal, karena perusahaan itu melayani miliaran orang di dunia
"Saya berani bertaruh bahwa kemampuan membangun infrastruktur semacam itu akan menjadi keuntungan besar-baik untuk kualitas layanan maupun kemampuan melayani skala yang kami inginkan," kata Zuckerberg didepan para investor
Saham Meta bersama perusahaan teknologi raksasa lainnya sempat anjlok setelah munculnya fenomena DeepSeek pada minggu lalu, meski tidak berlangsung lama, saham Meta berhasil naik kembali
Meta sendiri telah merilis AI open source bernama LLaMA pada tanggal 23 Februari 2023, yang menurut Zuckerberg merupakan pendekatan yang berbeda dibanding perusahaan sejenis
Di kesempatan tersebut, Meta juga melaporkan pendapatan selama tiga bulan terakhir untuk periode 2024 yang meraup lebih dari $48 juta, naik 21 persen dari tahun lalu untuk periode yang sama. Perusahaan itu juga melaporkan kenaikan laba kuartalan sebesar 49 persen dari tahun lalu, yaitu $20 miliar
sumber: BBC