News

Bos Uniqlo Yakinkan Publik: Tak Ada Kapas Xinjiang di Produk Kami

06 Dec 2024 by Author
photo

Tokyo, 28 November 2024 - Fast Retailing, perusahaan induk Uniqlo, kembali menegaskan posisinya terkait isu kapas Xinjiang. CEO Tadashi Yanai secara langsung membantah tuduhan bahwa perusahaan terlibat dalam praktik kerja paksa

Yanai menyatakan bahwa Uniqlo telah melakukan audit menyeluruh terhadap rantai pasoknya untuk memastikan tidak ada produk yang menggunakan kapas dari Xinjiang

Keputusan Uniqlo untuk menghindari kapas Xinjiang diambil setelah munculnya laporan-laporan mengenai pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di wilayah tersebut. Meskipun keputusan ini berpotensi memengaruhi bisnis di China, Uniqlo tetap berkomitmen untuk memprioritaskan etika bisnis

China diketahui sebagai salah satu pasar dan manufaktur utama bagi retailing fashion asal Jepang itu, dan kapas asal Xinjiang yang merupakan wilayah otonomi di China itu, terkenal sebagai salah satu bahan kain terbaik di dunia

Sebelumnya, CEO Uniqlo, Tadashi Yanai, enggan mengungkapkan penggunaan kapas Xinjiang dalam produk fashion miliknya, namun beberapa waktu lalu saat di wawancarai BBC, Yanai mengatakan,"Kami tidak menggunakan (kapas dari Xinjiang)" ketika menjawab pertanyaan tentang langkah yang diambil Uniqlo terkait transparansi bahan dan cara pembuatan dalam produk fashionnya, Uniqlo

Diketahui Uniqlo mempunyai sekitar seribu gerai di China, dan menurut Yanai, bukan tidak mungkin akan ditingkatkan menjadi 3 ribu toko di masa mendatang. Selain itu manufaktur terbesarnya di China juga memproduksi untuk gerai uniqlo di Vietnam, Bangladesh dan India

Isu kerja paksa yang melibatkan minoritas muslim Uighur, menyebabkan banyak brand fashion ternama menarik produk-produknya yang menggunakan kapas Xinjiang dari pasaran, termasuk H&M, Nike, Burberry, Esprit dan Adidas, yang mendapat reaksi keras dari pemerintah China serta ancaman pemboikotan

sumber: BBC

Scroll to Top