Singapura, 22 November 2024 - AirAsia, maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Asia, memiliki ambisi besar untuk mengubah Bangkok dan Kuala Lumpur menjadi pusat transit penerbangan global. Inspirasi ini diambil dari kesuksesan Dubai sebagai hub penerbangan internasional
Pendiri AirAsia, Tony Fernandes, mengungkapkan bahwa maskapai ini akan fokus pada penerbangan jarak pendek hingga menengah, dengan durasi antara 1,5 hingga 6 jam. Dengan menjadikan Bangkok dan Kuala Lumpur sebagai pusat transit, AirAsia berharap dapat menghubungkan lebih banyak penumpang ke berbagai tujuan yang dilayani oleh jaringan penerbangannya yang luas
"Bangkok punya semacam hub, Singapura juga punya, tetapi ini hub premium. Belum ada yang benar-benar membuat hub berbiaya rendah," ungkapnya saat menghadiri Konferensi CEO Global Forbes ke-22 di Bangkok
Dimasa pandemi covid-19, AirAsia mengalami kesulitan finansial yang mengakibatkan perusahaan tersebut merestrukturisasi utang, melakukan PHK dan mengembalikan sejumlah armada kepada lessor
Dikutip dari eways aviation, Dubai terkenal di dunia karena posisinya di bidang penerbangan, sebagai pusat yang terletak di antara timur dan barat, rumah bagi maskapai penerbangan besar Emirates, dan salah satu bandara tercepat yang pulih dari covid-19 di dunia
Bandara Internasional Dubai (DXB) memiliki kapasitas 90 juta penumpang per tahun, yang 63% penumpangnya transit ke destinasi lain. Para penumpang ini bergerak melalui tiga terminal utama yang pada dasarnya merupakan bandara mini mereka sendiri (dengan lebih dari 50 gerbang masing-masing), yang membutuhkan waktu hingga 30 menit untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lainnya
sumber: The Straits Times